Terlepas masih adanya kekurangan di sana sini, apapun, acara
Khazanah Trans 7 telah berupaya
menyampaikan kebenaran berdasarkan dalil
Alquran dan Sunnah, tanpa sedikitpun menghujat/menyebut kelompok tertentu, Namun telah
menjadi sunnatullah, Allah telah menetapkan adanya musuh-musuh yang senantiasa
menghalangi dakwah menuju tauhid dan upaya-upaya untuk memurnikan syariat
Islam.
Mereka bisa datang dari kaum kafir ataupun dari kalangan kaum munafiqin yang memakai baju Islam yang merasa terusik kepentingannya dan khawatir terbongkar kedok dan syubhat-syubhatnya. Hal ini sebagaimana Allah tegaskan di dalam firman-Nya:
Mereka bisa datang dari kaum kafir ataupun dari kalangan kaum munafiqin yang memakai baju Islam yang merasa terusik kepentingannya dan khawatir terbongkar kedok dan syubhat-syubhatnya. Hal ini sebagaimana Allah tegaskan di dalam firman-Nya:
“Dan demikianlah, kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu
musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan jin. Sebagian mereka
membisikkan kepada sebagian yang lainnya perkataan yang indah-indah untuk
menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)
“Dan demikianlah, kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu
musuh dari kalangan orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Rabb mu menjadi
Pemberi Petunjuk dan Penolong.” (Al-Furqan: 31)
Sebagaimana dialami Rasulullah, dakwah yang mengajak kepada
tauhid niscaya akan menghadapi musuh-musuh yang tiada henti-hentinya untuk
memadamkan cahaya tauhid di muka bumi ini.
Mohammedanism. Adalah istilah yang sering
digunakan kalangan Barat untuk menyebut Islam. Sebuah istilah, yang selain
tidak tepat, juga mereduksi makna Islam itu sendiri. Seolah Islam dilukiskan
sebagai hasil olah pikir manusia bernama Muhammad. Bukan suatu agama yang turun
dari langit. Walhasil, ia tak ubahnya seperti ajaran Budha-nya Sidharta,
Swadhesi-nya Mahatma Gandhi, atau Ahmadiyah-nya Mirza
Ghulam Ahmad.
Setali tiga uang dengan penggunaan istilah Wahabi, yang
banyak dijumpai dalam sejumlah literatur “Islam”. Istilah yang dinisbatkan
kepada (ayah) Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ini, juga dimaksudkan sebagai
upaya untuk mengerdilkan pribadi dimaksud.
Orang-orang, utamanya para penentang dakwah tauhid, menggunakan istilah itu untuk mengesankan bahwa apa yang dibawa Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, juga merupakan hasil olah pikir dia semata, bukan bersumber dari Islam. Ghalibnya, ia adalah madzhab kelima, bahkan aliran baru di luar Islam.
Orang-orang, utamanya para penentang dakwah tauhid, menggunakan istilah itu untuk mengesankan bahwa apa yang dibawa Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, juga merupakan hasil olah pikir dia semata, bukan bersumber dari Islam. Ghalibnya, ia adalah madzhab kelima, bahkan aliran baru di luar Islam.
Umat pun dibuat lalai bahkan memusuhi esensi dari dakwahnya.
Terlebih bagi mereka yang terlanjur kecanduan budaya syirik. Atau setidaknya
mereka baik pribadi atau kelompok yang merasa tujuan politiknya atau
perkembangan gerakannya bakal terhambat dengan dakwah tauhid.
Di satu sisi, banyaknya kebencian yang dialamatkan kepada
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berikut dakwahnya, memang sesuatu yang
wajar. Pasalnya, gerakan dakwah beliau, memang menandai kebangkitan dakwah
tauhid setelah sekian lama tenggelam oleh peradaban kesyrikan yang menyelimuti
negeri-negeri Islam. Banyak aliran, utamanya dari kalangan Shufi, yang merasa
dilindas oleh roda dakwah beliau.
Selanjutnya, sebagaimana telah menjadi sunnatullah, “anak cucu” musuh tauhid itu pun tak berhenti untuk melampiaskan ‘dendam” nenek moyangnya. Maka pertarungan demi pertarungan antara pembela tauhid dengan musuh-musuhnya senantiasa terjadi hingga hari kiamat kelak.
Selanjutnya, sebagaimana telah menjadi sunnatullah, “anak cucu” musuh tauhid itu pun tak berhenti untuk melampiaskan ‘dendam” nenek moyangnya. Maka pertarungan demi pertarungan antara pembela tauhid dengan musuh-musuhnya senantiasa terjadi hingga hari kiamat kelak.
Namun Allah menepati
janjinya untuk menjaga agama tauhid ini. Tampillah di setiap masa para pembela
tauhid yang selalu menjaga dan mengawal agama ini dari upaya-upaya perusakan
dan pengkaburan yang diatas-namakan Islam.
__________________________________________
[pembahasan tauhid mengutip artikel di http://asysyariah.com]
__________________________________________
[pembahasan tauhid mengutip artikel di http://asysyariah.com]
Terima kasih telah membaca artikel tentang Musuh-Musuh 'Khazanah' Tauhid di blog TEGAK DI ATAS SUNNAH jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.