Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. Ath-Thalaq (65):12)
Imam Ibnul Qoyyim t berkata: “Sesungguhnya Allah ‘Azza Wa Jalla telah mengutus para RasulNya, menurunkan kitab-kitabNya, menciptakan langit-langit dan bumi, agar Dia dikenal, diibadahi, ditauhidkan, dan agar agama itu semuanya bagi Allah, semua ketaatan untukNya, dan doa hanya untukNya. Sebagaimana Alloh Ta’ala berfirman:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat (51):56)”.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
Beliau juga mengatakan: “Allah memberitakan bahwa tujuan penciptaan dan perintah adalah agar dikenal nama-namaNya dan sifat-sifatNya, hanya Dia yang diibadahi, tidak disekutukan”. (Ad-Da’ Wad Dawa’, hal:196, tahqiq Syeikh Ali bin Hasan, penerbit: Dar Ibnil Jauzi)
Imam Ibnu Katsir t berkata pada tafsir ayat di atas (surat Adz-Dzariyat, ayat: 56): “Makna ayat ini bahwa Allah Tabaraka Wa Ta’ala menciptakan seluruh hamba agar mereka beribadah kepadaNya semata, tidak ada sekutu bagiNya. Maka barangsiapa mentaatiNya, niscaya Dia membalasnya dengan balasan yang paling sempurna. Tetapi barangsiapa bermaksiat kepadaNya, niscaya Dia menyiksanya dengan siksaan yang sangat pedih.” (Tafsir Al-Quranil ‘Azhim)
TAUHID INTI DAKWAH ROSUL
Oleh karena itulah tidak aneh apabila tauhid juga merupakan sebab diutusnya para rasul Allah dan merupakan inti serta pembuka dakwah mereka.
Imam Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi t berkata: “Ketahuilah bahwa tauhid merupakan awal dakwah seluruh para Rasul, awal tempat singgah perjalanan, dan awal tempat berdiri yang seorang hamba yang berjalan menuju Allah berdiri di atasnya”. (Minhatul Ilahiyah Fi Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, hal:45)
Allah berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):”Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. 16:36)
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلاَلَةُ فَسِيرُوا فِي اْلأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Syeikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di t berkata di dalam Tafsirnya pada ayat ini: “Allah Ta’ala memberitakan bahwa hujjahNya telah tegak atas seluruh umat, dan bahwasanya tidak ada satu umat yang telah berlalu atau datang kemudian kecuali Allah telah mengutus Rasul padanya. Semua Rasul itu sepakat pada satu ajakan, satu agama, yaitu: beribadah kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya.” (Taisir Karimir Rahman Fi Tafsir Kalamil Mannan)
Pada ayat lain Allah berfirman:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah Aku”. (QS. 21:25)
وَ مَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّ نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُونِ {25}
Syeikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di t berkata di dalam Tafsirnya pada ayat ini: “Seluruh para Rasul –sebelummu (Muhammad Rasulullah)- bersama kitab-kitab mereka, inti dan pokok risalah mereka adalah perintah: beribadah kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan penjelasan bahwa Allah adalah ilah yang haq, al-ma’bud (yang berhak diibadahi), dan bahwa peribadahan kepada selainNya adalah batil .” (Taisir Karimir Rahman Fi Tafsir Kalamil Mannan)
TAUHID JALAN KE SORGA, SELAMAT DARI NERAKA
Dengan keterangan di atas, juga nampak jelas bagi kita, mengapa tauhid merupakan satu-satunya sarana jalan ke sorga
Rasulullah n bersabda:
“Barangsiapa bersyahadat (bersaksi) -Laa ilaaha illa Allah, niscaya dia masuk sorga”. (HSR. Al-Bazzar dari Ibnu ‘Umar. Lihat: Ash-Shahihah no:2344; Shahihul Jami’ no:6318)
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةُ
Bahkan orang yang bersyahadat tauhid dengan menjalankan konsekwensinya mendapatkan jaminan masuk sorga dengan derajat yang sesuai dengan amalannya. Nabi Muhammad n bersabda:
“Barangsiapa bersyahadat (bersaksi) Laa ilaaha illa Allah (Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Alloh), tidak ada sekutu bagiNya; dan bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya; dan bahwa Isa adalah hambaNya, RasulNya, dan kalimatNya yang Dia berikan kepada Maryam, serta ruh (ciptaan)Nya; dan bahwa sorga benar-benar ada; dan bahwa neraka benar-benar ada, niscaya Allah masukkan ke dalam sorga sesuai dengan amalannya.” (HSR. Bukhari, no: 3435; Muslim, 28; dll, dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit)
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
Demikian juga jaminan bagi orang yang bersyahadat tauhid dengan keselamatan dari neraka. Rosululloh n bersabda:
“Barangsiapa bersyahadat (bersaksi) Laa ilaaha illa Allah, dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, niscaya Allah haramkan neraka atasnya.” (HSR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dari ‘Ubadah. Shahihul Jami’ no:6319)
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ , حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ
Juga sabda beliau n :
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka terhadap orang yang berkata Laa ilaaha illa Allah, mencari wajah Allah dengannya.” (HSR. Bukhari no:425, 667, 686, 6423, 7938; Muslim no:33, 657; dari ‘Itban bin Malik)
فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
SORGA HAROM BAGI ORANG MUSYRIK
Sebaliknya orang yang menyekutukan Alloh, maka tidak ada jalan baginya untuk masuk sorgaNya. Bahkan surga diharamkan baginya. Alloh Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata:”Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. 5:72)
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَابَنِى إِسْرَاءِيلُ اعْبُدُوا اللهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Demikian juga orang-orang yang tidak beriman kepada Alloh dan RosulNya, mustahil masuk ke dalam sorgaNya. Alloh Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS. 7:40)
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِئَايَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لاَتُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَآءِ وَلاَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ {40}
Dengan keterangan ini, maka kita mengetahui alangkah besarnya nikmat iman dan tauhid yang Alloh limpahkan kepada hamba-hambaNya. Semoga Alloh selalu membimbing kita di atas kebaikan.
________________________
Artikel: www.ustadzmuslim.com
Terima kasih telah membaca artikel tentang Tauhid Sarana Masuk Surga di blog TEGAK DI ATAS SUNNAH jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.