Sekalipun ada perbedaan tingkat di antara mereka namun mereka mempunyai ciri-ciri khusus dan sifat-sifat utama yang membuat mereka berbeda dari golongan lain. Antara lain:
[1]. Memberikan perhatian kepada Kitab Allah dalam bentuk hafalan, bacaan dan tafsiran. Di samping itu juga memberikan perhatian kepada hadits dalam bentuk pengertian, pemahaman dan pemilahan yang shahih dari yang dha'if. Ini disebabkan karena keduanya merupakan sumber utama pengambilan dan dengan disertai pengamalan ilmu yang diperolehnya.
[2]. Masuk ke dalam Islam secara menyeluruh dan iman kepada semua isi Kitabullah, yaitu mengimani seluruh nash yang berkenaan dengan janji maupun ancaman Allah, nash yang berkenaan dengan penetapan asma dan sifat Allah maupun yang berkenaan dengan penolakan hal-hal yang tidak patut bagiNya. Mengimani takdir Allah serta menetapkan bahwa makhluk mempunyai keinginan dan kehendak dan Dia-lah yang berbuat, sebagaimana mereka memadukan antara ilmu dengan ibadah, kekuatan dengan kasih sayang, di samping itu juga mau berusaha dan bekerja tetapi tetap sederhana.
[3]. Mengikuti sunnah, meninggalkan bid'ah dan menjauhkan diri dari perpecahan serta perselisihan dalam agama.
[4]. Mencontoh dan mengikuti jejak para tokoh kebenaran yang dapat dipercaya. Yang dicontoh adalah suri teladannya dalam ilmu, amal dan dakwah. Para tokoh kebenaran itu adalah para shahabat serta orang-orang yang mengikuti manhajnya. Di samping itu juga menjauhi orang-orang yang menyalahi jalan mereka.
[5]. Mengambil jalan tengah, baik dalam pemahaman aqidah maupun dalam amal serta tindak tanduk.; Berada di antara golongan yang berlebihan dan golongan yang melalaikan; berada di antara orang-orang yang melampau batas dan orang-orang yang bermalas-malasan.
[6]. Senantiasa menajaga kesatuan sikap umat Islam atas al-haq dan mempersatukan barisannya atas tauhid dan ittiba' (mengikuti sunnah). Di samping itu juga menjauhkan setiap faktor yang dapat menyebabkan pertentangan dan perselisihan di antara umat. Tidak memiliki keistimewaan atas umat dalam prinsip-prinsip agama, kecuali dengan sebutan sunnah wal jama'ah. Tidak memihak serta tidak memusuhi selain atas ikatan Islam dan Sunnah.
[7]. Berda'wah kepada Allah, beramar ma'ruf nahi munkar, berjihad, menghidupkan sunnah, berusaha untuk tajdid [1] agama serta menegakkan syari'at dan hukum Allah dalam segala urusan yang kecil maupun besar.
[8]. Bersikap adil dan bijaksana dan senantiasa memperhatikan hak Allah Ta'ala, bukan hak pribadi atau golongan. Oleh karena itu mereka tidak bersikap berlebihan terhadap orang yang memihak dan tidak pula berlaku zalim terhadap orang yang memusuhinya. Mereka tidak mengingkari kebaikan yang datang dari siapa saja.
[9]. Kesatuan dalam pemahaman dan kesamaan dalam pandangan, sekalipun berjauhan tempat dan berbeda zman. Inilah salah satu hasi dari kesatuan sumber dan pengambilan.
[10]. Berbuat baik, berkasih sayang, dan sopan santun terhadap seluruh umat manusia.
[11]. Ikhlas dan setia kepada Allah, Kitabullah, Rasulullah, pemimpin umat Islam dan seluruh kaum muslimin.
[12]. Memperhatikan urusan umat Islam, membela kepentingannya dan melaksanakan hak-haknya. Mereka tidak melakukan tindakan menyakiti umatnya.
__________________________________________
Oleh : Dr. Nashir Ibn Abdul Karim Al 'Aql
[1] Tajdid, yaitu pembaharuan tentang pemahaman dan pengamalan Islam dengan cara kembali kepada ajaran Qur'an dan Sunnah sedcara murni dan konsekwen. [Disalin dari buku Mujmal Ushul Ahlis Sunnah wal Jama'ah fi Al 'Aqidah edisi Indonesia PRINSIP-PRINSIP AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH, oleh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al 'Aql, Penerbit GIP Jakarta]
Artikel www.almanhaj.or.id
Terima kasih telah membaca artikel tentang Ciri Dan Sifat Utama Ahlus Sunnah di blog TEGAK DI ATAS SUNNAH jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.